Ramadhan Segera Tiba, Apa Bekalmu?

Ramadhan Segera Tiba, Apa Bekalmu?

Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Aktifitas kerja yang padat dan terus menerus menyebabkan kita terlena dan lalai. Ramadhan hanya tinggal menghitung hari. Ramadhan bulan yang agung akan segera tiba. Ramadhan yang istimewa hampir menyapa. Sudahkah kita persiapkan diri? Apa bekal kita bertemu Ramadhan? Ramadhan…. oooh Ramadhan.

Ibarat orang mau melakukan perjalanan jauh dan istimewa, tentu sudah sibuk mempersiapkan bekal. Atau ibarat seseorang yang ingin kedatangan tamu dalam sebuah hajatan, sudah pasti dia akan mempersiapkan segala sesuatunya baik berupa fisik  seperti membersihkan rumah, memperbaiki yang bocor, mengecat tembok, memperbaiki yang rusak, dll. Bahkan yang tidak pernah tertinggal yaitu persiapan menu masakan dan aneka makanan untuk menjadi suguhan kepada para tamu dll.

Nah, sekarang … tak terasa Ramadhan sudah semakin dekat. Ibarat  menyambut tamu agung apa bekal yang telah kita persiapakan guna mencapai perbaikan kualitas ibadah kita di bulan Ramadhan?

Jangan sampai ramadhan kita dari tahun- ke tahun berlalu begitu saja tanpa ada sesuatu yang berharga dan berbeda sebagai momentum kebaikan. Karena kita tidak pernah tahu usia kita, apakah kita bisa kembali bertemu dengan Ramadhan di tahun berikutnya? Jangan-jangan … Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan yang terakhir bagi kita. Ooooh…

Rasulullah saw mengalami puasa Ramadhan hanya 8 kali saja. Karena ayat yang mewajibkan berpuasa di bulan Ramadhan turun pada tahun ke 2 H. Dan ternyata pada tahun ke 10 H Rasulullah saw dipanggil menghadap Allah dan tidak bertemu lagi dengan Ramadhan.

Nah… mari kita tengok sejarah yang diukir para sahabat bersama Nabi Muhammad saw selama bulan Ramadhan.  Apa saja prestasi yang telah diraih oleh salafus sholih selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan?

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal, tentu kita perlu melakukan beraneka macam persiapan baik berupa fisik, seperti kebugaran, kesehatan, keuangan, pakaian, makanan dll. Persiapan berupa non fisik berupa mental spriritual, ilmu, wawasan, ruhiah,dll. Bidang sosial kemasyarakatan berupa silaturahim, kegiatan sosial yang memberi manfaat untuk orang banyak seperti santunan yatim duafa, pasar murah, pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan dll)

Apa yang sudah kita persiapkan untuk menyambut Ramadhan?

Menurut Imam Abu Bakar Azzuhry perkara yang wajib diwaspadai adalah: “Jika kewajiban telah datang sementara kita tidak bersiap menjalankannya, maka ini salah satu Peremehan atas perintah Allah.  Ketika tidak ada persiapan atau tidak membawa bekal, maka kita akan menjalankan kewajiban dengan lemah, hingga berakibat jauh dari ridho Allah.

Agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meremehkan Ramadhan maka kita harus mempersiapkan bekal, jika kita kurang bekal akan kacau dan berantakan ibadah Ramadhannya. Karena persiapan perbekalan akan menyingkap siapa yang  jujur dan membenarkan perintah Allah, maka dia akan mendapat Rahmat Allah. Sedangkan  siapa yang lalai dari perintah Allah, maka ia akan terjauh dari rahmat Allah (naudzu billah).

Rasulullah saw bersabda :”Tidak ada seorangpun yang masuk surga karena amalnya. Sahabat bertanya , apakah juga Engkau demikian wahai Rasulullah?  Rasulullah saw menjawab, Aku juga tidak akan masuk surga karena amal ibadahku, kecuali Allah memberi rahmat kepadaku”( H.R Muslim)

Ramadhan adalah rahmat terbesar itu, Ramadhan adalah rahmat Allah yang dapat menyebabkan kita masuk surga. Oleh karenanya raihlah Rahmat Allah sebanyak-banyaknya di bulan Ramadhan ini. Jangan biarkan Ramadhan berlalu tanpa amal ibadah yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Rasulullah saw bersabda:”Bila Ramadhan tiba para malaikat memanggil dan menyeru orang yang berpuasa, Wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan sambutlah dan wahai orang-orang yang melakukan keburukan berhentilah, karena Allah mulai saat ini akan membebaskan mereka yang beribadah dari siksa api neraka jahannam, dan itu berlaku setiap malam. (H.R Tirmidzi)

Inilah rahmat Allah yang dilipat-gandakan dibulan Ramadhan, maka akan sangat merugi manusia yang melalaikan keutamaan bulan Ramadhan dan mengnggapnya tidak ada bedanya dengan bulan lain. Apalagi mengeluh dan menganggap bulan Ramadhan sebagai sebuah musibah dan kesulitan. Karena menganggap puasa itu melemahkan, mengurangi kekuatan, memberatkan bagi orang yang bekerja dan sebagainya.

Padahal Ramadhan adalah bulan melipat usia dan memanjangkannya, dengan adanya keutamaan Lailatul Qodr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang memberi  kualitas usia walaupun pendek, Ramadhan adalah bulan yang menjadikan hampir seluruh usia kita adalah  berada dalam ibadah kepada Allah SWT.

Nah mari kita lakukan persiapan  untuk menyambut Ramadhan.

  1. Persiapan Ruhani
  2. Merindukan dan menanti –nanti kedatangan Ramadhan jauh hari sebelum kedatangannya. Orang yang bersyukur dan tidak melalaikannya persiapan menyambut Ramadhan ketika Allah memberi kesempatan bertemu Ramdhan, jikapun seandainya wafat sebelum bertemu denga Ramadhan semoga Allah telah mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka.
  3. Mengucapkan doa sesering mungkin. “Allahumma baariklana fi Rajab wa Sya’ban, waballighnaa Ramadhan” ya Allah berilah keberkhan kepada kami pada bulan Rajab dan sya’ban dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan”.

Berdoanya para Salafus Shalih dan para sahabat bahkan jauh sebelum Ramadhan.  6 bulan sebelum Ramadhan di nanti dan dirindu. 6 bulan sesudah Ramadhan dikenang-kenang dan terbayang-bayang dengan Ramadhan.

Abu Bakar Al-Waro’ berkata:” Bulan Rajab adalah masa menanam, bulan Sya’ban adalah masa mengairi, bulan Ramadhan adalah masa memanen, Siapa yang tidak menanam maka ia tidak akan memanen”.

Para Shalafus Shalih menelungkupkan wajahnya di atas mushaf, artinya seringnya menghabiskan waktu dengan memperbanyak tilawah Al-Qur’an sehingga dia tertidur diatas mushafnya.

 

  1. Persiapan Aqliyah

Penting mengetahui dengan ilmu karena Allah mengangkat derajat orang –orang yang berilmu beberapa derajat.  Apa saja keutamaan Ramadhan, bagaimana Rasulullah mempersiapkan diri dan keluarganya dalam menyambut Ramadhan.

Jika kita belajar, kita mampu memimpin.  Memimpin hawa nafsu, memimpin keluarga, memimpin masyarakat. Karenailmu jadi penerang dan pembeda dengan orang-orang yang tidak berilmu.

Banyak-banyak baca artikel tentang Ramadhan. Banyak baca buku atau mendengarkan ceramah tentang Ramadhan akan menjadikan  kualitas ibadah Ramadhan kita menjadi lebih baik, dan termotivasi terus untuk melakukan perbaikan kualitas diri dan ibadah kita.

 

  1. Persiapan Jasadiyah
  2. Banyak berpuasa sunnah

Rasulullah saw banyak melakukan puasa sunnah di bulan Sya’ban. Aisyah berkata:” Tidak pernah aku dapati Rasulullah saw paling banyak melakukan puasa sunnah kecuali di bulan Sya’ban.”

Banyak berpuasa di bulan sya’ban akan melatih tubuh kita, menyesuaikan diri dan kondisi fisik dengan bulan Ramadhan. Sehingga pada saat tubuh menjalankan ibadah puasa sudah terbiasa dan tidak “kaget” beraktifitas dalam keadaan perut kosong.

  1. Merawat dan memperbaiki tubuh yang perlu diperhatikan. Misalnya merawat gigi yang sakit agar sembuh. Menjaga makanan dan keseimbangan beraktifitas dan istirahat agar tidak menimbulkan sakit akibat kelelahan.
  2. Membersihkan rumah

Jangan habiskan waktu untuk menyambut  Idul Fitri di bulan Ramadhan.  Seperti membersihkan rumah, memperbaiki bagian rumah yang rusak, membersihkan got/ saluran air yang mampet, dll. Termasuk juga membersihkan peralatan ibadah, seperti mencuci sajanah, mukena dll.

  1. Persiapan membeli keperluan Idul Fitri

Anak-anak yang berlatih berpuasa perlu mendapatkan apresiasi dengan memberi hadiah seperti baju baru untuk lebaran.   Akan lebih baik jika kita membeli keperluan lebaran sebelum puasa Ramadhan, agar ktifitas Ramadhan kita berkualitas dan tidak cedera akibat aktifitas menyambut Idul Fitri.

 

Tentu saja Idul Fitri tidak  identik dengan baju baru. Idul Fitri tidak harus dirayakan dengan aneka makanan yang bikin tubuh jadi terbebani dengan masalah. Justru Idul Fitri harus menjadi ajang muhasabah diri supaya kita tidak terlena dengan kemegahan dan gemerlapnya dunia. Idul Fitri menjadi bahan evaluasi Ramadhan kita tahun ini,  sudahkah benar puasa kita, sudahkah bagus taraweh kita, sudahkah memperbiki tilawah kita, sudahkah bertambah hafalan Al-Qur’an kita? dll. Mari kita lakukan persiapan Ramadhan dengan lebih baik, agar tujuan ibadah Ramadhan supaya menjadi insan yang bertaqwa dapat kita capai bersama.

 

Ya Allah… jangan Engkau biarkan kami lalai dan terlena…

Jangan Engkau sibukkan kami dengan dunia, sehingga habis waktu kami dibuatnya.

Jangan Engkau biarkan kami terjebak dalam kesibukan yang melelahkan, sementara jiwa kami kering kerontang, ibadah kami kurus keriput, hati kami tertutup maksiat dan belenggu dunia.

 

Ya Robb… muliakan kami dengan kedatangan Ramadhan

Rabbanaa… Teguhkan iman kami dengan ibadah Ramdhan

Ilaahii… Tuangkan rahmat dan ampunan-Mu… agar kami bisa menjalankan ibadah Ramadhan dengan kekuatan penuh, dengan kekhusyuan, dan ketundukan, sehingga Engkau ridho dan memberi kami derajat sebagai orang-orang yang bertaqwa. AAmiin

*** Ruqoyah Ridwan. 9-5-17.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *