RAMADHAN BULAN HIDAYAH
Ramadhan bulan hidayah? Apa itu hidayah? Bagaimana tanda-tanda seseorang mendapatkan hidayah? Banyak orang diberi nama hidayah, tapi… tau gak siiih yang punya nama itu dengan arti dari kata hidayah?
Secara bahasa hidayah menurut kamus Besar Bahasa Indonesia berarti : hidayah/hi·da·yah/ n petunjuk atau bimbingan dari Tuhan.
Menurut kamus bahasa Arab Al-Munawwir, h. 1496. Terbitan Pustaka Progresif tahun 1984. Hidayah berasal dari kata hadaa- hudaa- hidaayah. Yang berarti arsyada yaitu memberi petunjuk, menunjukkan.
Nah… jadi ciri-ciri orang yang mendapatkan hidayah adalah Allah mudahkan dia melakukan kebaikan dan terus meningkatkan kebaikannya itu. Hidayah adalah sebuah keinginan dan dorongan dari dalam diri yang Allah tumbuhkan untuk berbuat kebaikan, sehingga memberi efek positif dalam dirinya keluarganya, dan lingkungannya. Kehadirannya memberi manfaat bagi orang lain. Kehadirannya juga memberi aura kebaikan bagi sekitarnya, termasuk alam lingkungannya, bahkan bisa menularkan kebaikan, memotivasi orang lain untuk ikut berbuat baik.
Nah… jadi bulan Ramadhan itu adalah bulan yang penuh dengan hidayah, petunjuk yang mengarahkan manusia memudahkan orang untuk berbuat kebaikan. Mengapa begitu?
Ya… di bulan itu, manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat baik, tengok saja di siaran TV, para presenter dan artis banyak yang mendadak menjadi rela membalut dirinya menutup aurat, busana muslimah menjadi pakaian yang paling laris, diborong oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang sehari-harinya tidak memakai busana muslimah. Kita berdoa semoga hidayah yang menghampiri mereka terus terjaga dan terpelihara sehingga mereka yang sebelumnya rajin membuka aurat, menjadi malu dan terus menutup auratnya meskipun bukan di bulan Ramadhan.
Kenapa bulan Ramadhan disebut bulan Hidayah? Karena pada bulan Ramadhan diturunkannya Al-Qur’an. mari kita simak ayat 185 dari surat ke 2 yaitu Al-Baqoroh.
“ Bulan Ramadhan, bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil) “
Hudan linnaas, artinya petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya bagi orang yang beriman. Adakah bulan-bulan lain yang memberi nuansa kebaikan selain dari bulan Ramadhn? Di bulan itu kita dengan mudah melihat masjid-masjid dan musholla penuh dengan jamaah yang semangat mengikuti tarawih dan i’tikaf di berbagai tempat.
Demikian juga acara-acara di TV banyak yang dikemas menarik dan khusus dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan. Sehingga aura Ramadhan sangat terasa dan menggiring orang untuk mudah melakukan kebaikan. Ada acara spesial yang selalu dinanti dan diminati oleh masyarakat luas yaitu acara Hafizh Indonesia, sebuah acara menampilkan perlombaan menghafal Al-Qur’an yang pesertanya anak-anak usia balita, yang bacaan Al-Qur’annya masih cadel, namun tetap fasih dan benar tajwidnya. Acara lain juga yang tidak kalah menarik adalah PILDACIL Pemilihan Dai-Cilik. Sebuah acara lomba yang diikuti anak-anak usia dini dalam pidato dan taushiyah. Ini sungguh positif, memberi energi kepada pemirsa untuk ikut berusaha seperti para peserta dai cilik tersebut, tampil dengan gayanya yang khas kekanak-kanakan tetapi mengundang decak kagum dan penuh pesona.
Kegiatan dan acara lomba juga semarak dilakukan dimana-mana. Di Mall, di kantor, di sekolah, di masyarakat bahkan di berbagai belahan di seluruh dunia. Lomba azan, lomba cerdas-cermat Al-Qur’an, lomba hafizh Al-Qur’an, lomba peragaan busana muslimah, lomba sholat berjamaah yang diikuti anak-anak berbagai usia.
Pengajian- pengajian dan ceramah- ceramah banyak dipenuhi oleh jamaah. Tadarus Al-Qur’an menjadi kegiatan rutin di lakukan baik di masjid, di mushola, di rumah, bahkan di kantor , sekolah, pasar dll. Semangat meningkatkan ibadah menjalar hampir merata ke segenap lapisan masyarakat, anak-anak, remaja, pemuda- pemudi, ibu-ibu, bapak-bapak, semua bergegas menuju masjid. Kegiatan tilawah dan tadarus tidak hanya di lakukan di pagi hari ba’da sholat subuh. Tetapi juga pada sore menjelang berbuka, atau malam hari setelah sholat tarawih bahkan dini hari menjelang sahur. Semua waktu terisi dengan kegiatan kebaikan selama 24 jam selama 30 hari, subhanallah.
Puasa yang dibulan lain terasa berat, pada bulan Ramadhan menjadi ringan. Bahkan anak- anak balita usia yang masih sangat belia, umur 4-5 tahun di usia TK, banyak yang mampu berpuasa sampai maghrib. Mereka terangsang melakukan puasa karena dimotivasi oleh ayah ibu dan gurunya. Mereka rela merasakan lapar dan haus, belajar mengekang hawa nafsu. Ya Inilah hidayah itu
Mengeluarkan infak yang berat dilakukan pada bulan-bulanlain menjadi semangat dan meningkat dilakukan di bulan Ramadhan. Kegiatan-kegiatan santunan, bakti sosial, pelayanan kesehatan, menjadi agenda rutin yang dilakukan di bulan Ramadhan. Begitulah Allah menggerakkan hati manusia mengikuti naluri fitrah kebaikan yang sesungguhnya sebuah potensi yang telah Allah ciptakan pada diri manusia. Sebelum Ramadhan potensi itu tertimbun aktifitas lain, saat Ramadhan muncul dan bersinar.
Kegiatan tahajud dan bangun di malam hari, menjadi mudah dan semangat dilakukan anggota keluarga, karena mereka akan melakukan ibadah sahur. Sebelumnya sebagian orang sulit sekali dibangunkan untuk sholat subuh, apalagi dibangunkan pada malam hari untuk tahajjud. Selama Ramadhan menjadi mudah karena dilakukan bersama-sama dalam suasana riang gembira.
Sholat menjadi aktifitas yang sebelumnya dilakukan dengan malas, pada bulan Ramadhan menjadi ringan dilakukan, bahkan ditambah dengan sholat-sholat sunnah yang sebelumnya malas dikerjakan. Seperti sholat duha, sholat tahajjud, sholat witir, sholat rawatib dll.
Rasulullah berpidato dihadapan para sahabat setiap datangnya bulan Ramadhan. Beliau menjelaskan kedudukan dan keutamaan bulan Ramadhan dibanding bulan lainnya, agar umat Islam memiliki pandangan dan wawasan yang baik tentang bulan Ramadhan. Sehingga memaksimalkan ibadah di bulan itu.
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agug, bulan penuh berkah, di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, Allah menjadikannya puasa di dalam Ramadhan adalah wajib, dan qiyamullail di dalamnya adalah sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan ibadah-ibadah sunnah, seperti mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah wajib. Siapa yang melaksanakan ibadah wajib, maka pahalanya seperti melakukan 70 ibadah wajib di bulan lain.”
(H.R Ibnu Huzaimah, Al-Baihaki,al-Khatib dan Al-Asbahani)
Adakah ibadah sunnah yang pahalanya menjadi seperti melakukan ibadah wajib selain di bulan Ramadhan? Adakah ibadah wajib yang pahalanya dibalas 70 kali selain di bulan Ramdhan? Adakah bulan lain yang di dalamnya diturunkan malam lailatul Qodar yang pahala ibadah dimalam itu sama dengan tercatat ibadah selama 83 th, selain di bulan Ramadhan.
Maka Allah mengatakan dalam sebuah hadits Qudsi( hadits yang bersumber dari perkataan Allah yang redaksinya dari Rasulullah) menjelaskan kepada hambanya yang beriman bahwa semua bentuk ibadah dan pendekata diri kepada Allah dilipat gandakan pahalanya, bahkan Allah sendiri yang langsung membalasnya tanpa perantaraan malaikat.
“semua amal ibadah hambaku (anak Adam) dilipat gandakan pahalanya 10 kali lipat sampai 700x lipat, kecuali ibadah puasa, sesungguhnya pahalanya hanya untuk-Ku dan Aku saja yang membalasnya, karena orang yang berpuasa meinggalkan syahwat dan keinginan makan dan minumnya karena Aku” (H.R Muslim)
Waaaoooo… 700 kaliiii… Masya Allaah….
Pernahkah manusia membayangkan dirinya berpuasa selama 700 hari? Sanggupkah ???
Pernahkan membayangkan sedekah seribu dihitung seperti sedekah 700.000? bagaimana jika sedekah sejuta, sepuluh juta…. hitung sendiri berapa banyak pahalanya…
Rugi… orang yang tidak meningkatkan badah dan amal sholehnya di bulan Ramadhan.
Rugii… alangkah ruginya bagi orang yang tetap berbuat buruk dan maksiat di bulan Ramadhan.
Karena kita tidak tahu berapa usia kita, apakah kita masih berkesemptan bertemu lagi dengan Ramadhan di tahun berikutnya.
Ayooo…. semangat tingkatkan ibadah kita di bulan Ramadhan.
Raih pahala sebanyak-banyaknya….
*** Ruqoyah Ridwan.9-5-17