Pos Terkait
-
Manusia Paling terpengaruh dengan Al Quran
Siapakah manusia yang paling terpengaruh dengan al-Qur’an? Manusia yang paling terpengaruh oleh al-Qur’an adalah Nabi Muhammad shollallahu alaihi wassalam. Diantara bukti pengaruh al Qur’an pada Rasulullah adalah penghayatan Beliau pada keagungan al-Qur’an dan mudahnya beliau menangis apabila mendengar bacaan al- Quran. Diantara bentuk pengaruh al-Qur’an terhadap Rasulullah adalah apa yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra, ia …
-
KEMULIAAN ISLAM DI MASA UMAR BIN KHATHTHAB DAN UMAR BIN ABDUL AZIZ
PENDAHULUAN Kejayaan Islam berlangsung berabad-abad, tentu banyak diisi dengan tokoh-tokoh yang lahir di setiap masa dengan kepahlawanannya dan pengorbanannya. Tak terhitung banyaknya jumlah mereka namun sangat di sayangkan kemuliaan mereka terputus tidak sampai ke generasi hari ini kecuali sangat sedikit. Salah satu sebabnya karena sejarah ditulis untuk kepentingan penguasa. Perang salib yang berlangsung selama 200 …
-
Nama Lain dari Al Quran ini, kita sudah tahu belum?
Nama Lain dari Al Quran – Al Quran Al Karim adalah kalamullah yang mulia, jalan-Nya yang lurus, yang diturunkan kepada penutup para Nabi. Kemuliaan al Quran ditandai dengan banyaknya nama lain dari al Quran. Sebagaimana menurut Imam An Nawawi dalam kitab Tahdzibul Asma’, “Dan ketahuilah bahwa banyaknya nama itu menunjukkan akan kemuliaan sesuatu yang dinamakan …
-
4 Adab Membaca AlQuran Ini Hendaknya Selalu Kita Perhatikan
Adab Membaca AlQuran – Sebagaimana kita pahami, bahwa al Qur’an bukanlah makhluk sebagaimana kita dan makhluk Allah lainnya dalam kehidupan ini. Namun, al Qur’an adalah kalam Allah. Maka bila kepada makhluk saja diperlukan adab-adab saat berinteraksi, tentu bila kita hendak berinteraksi dengan kalam Allah lebih diperlukan adab-adabnya. Yaitu adab membaca alQuran. Sesungguhnya adab-adab tersebut kita …
-
KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD (QIYAMULLAIL)
KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD (QIYAMULLAIL) Keutamaan Shalat Tahajjud Berdasarkan Al-Qur’an[1] Allah mengkaruniakan banyak kenikmatan bagi setiap hamba-Nya yang melakukan tahajud, baik berupa kenikmatan di dunia maupun di akhirat. Karena sejatinya perintah tahajud untuk kebutuhan dan kebaikan manusia, bukan untuk kepentingan Allah . Maka beruntunglah siapa yang melakukannya dan merugilah siapa yang melalaikannya. Apa saja …