Penyesalan

Penyesalan

Oleh: Syifa Aulia Sakinah

Terlambat sudah bagiku…

Untuk menghargainya, membanggakan, dan mencintainya

Waktu yang panjang ini hanya kuhabiskan untuk membantahnya

Tetapi ia selalu memberikan cinta dan kasih sayang kepadaku

Hancur hatiku… Setelah mendengar kabarnya…

Orang yang selalu memberikan cinta dan kasih sayangnya kini

telah tiada. Tiada di sampingku untuk selamanya

Menyesal, sungguh menyesal! Menyesal telah membantahnya

Siapa yang tidak menangis? Siapa yang tidak menjerit?

Saat aku berumur enam tahun…

Aku telah mengerti apa itu kasih sayang seorang ayah

Aku berbaktinya, aku memeluknya, dan berterimakasih kepada Allah

telah menganugerahkan ayah yang istimewa

Cinta yang indah, cinta yang bahagia kita rasakan bersama

Saat kumulai beranjak remaja…

Inilah saat keamarahanku mulai naik

Menolak perintahnya bahkan membantahnya

Betapa buruknya diriku…

Menolak perintahnya dan melakukan semauku…

Tapi ia tak pernah lelah untuk menasihatiku

Nasihat-nasihatnya bahkan kuabaikan dan kuanggap hanyalah sampah

Betapa jahatnya diriku…

Saat kelulusan kudapatkan…

Aku bahagia, sungguh bahagia

Iapun bahagia melihat kelulusanku…

Tapi semua itu tak sepenuhnya untuk dia dan hanya membuatku riya…

Betapa sombongnya diriku…

Saat aku ingin melanjutkan sekolah

Aku berharap ia mengabulkan permintaanku untuk sekolah bersama teman-temanku

Ia tak mengizinkan, karena mungkin terlalu mahal

Aku marah padanya dan mengatakan, “Keluarga kita terlalu miskin”

Betapa bodohnya diriku…

Diapun meminta maaf padaku padahal itu salahku…

Ia merayuku dan menawarkan sekolah yang berkualitas bagus

Walaupun mungkin itu mahal

Tapi aku tak menghiraukan apa yang ia katakana dan membentaknya untuk keluar dari kamarku

Betapa durhakanya diriku…

Ya Rabbi…

Andai waktu bisa terulang takkan pernah aku membantahnya

Ampunilah… dosaku dan segala dosa ayahku

Kumohon ampunilah…

Kalaupun Kau tak ampuni dosaku, kumohon ampunilah dosa-dosa ayahku…

Aku tak tahu seperti apa aku di hadapanMu, Ya Rabbi

Mungkin seperti butiran debu di antara butiran-butiran bedak yang putih

Betapa buruknya, jahatnya, sombongnya, bodohnya, durhakanya

diriku terhadap orangtua yang tak pernah berbuat salah padaku

Ayah… Ayah…

Aku janji aku akan membanggakanmu walau kita sudah beda alam…

Aku janji aku akan menjalani nasihat-nasihatmu yang selama ini kau berikan

I promise you… My Angel

I love you… My Father

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *