“asholatu Imadudin”
الصلاة عماد الدين
Oleh: Wafa Umniati binti Dedi Supriatna
asholatu imadudin- Pertama-tama, mari kita panjatkan puja-puji syukur kita atas hadirat Allah SWT yang telah memberikan .nikmat bukan hanya satu, tetapi beribu-ribu nikmat yaitu: nikmat sehat, nikmat islam, ihsan, dan saya tidak bisa menyebutkannya satu persatu yang telah mengumpulkan kita di tempat yang mulia ini. Amiiin…
Shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang-benderang ini. Semoga kita diberi syafa’at di yaumil akhir. Amin ya rabbal ‘alamin.
Asholatu washolamu ‘ala asyrafil anbiyaa-i wal mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in ‘amma ba’du
Yang saya hormati guru kita Ms. Komala, S.Pd dan yang saya hormati teman-teman tercinta yang insya Allah dirahmati oleh Allah.
Saya berdiri di sini akan berpidato tentang ‘Pentingnya Sholat’. Kayaknya belum pada semangat, deh.. Masih inget gak yel-yel wafa…?? Ada juga lho hadits tentang sholat. Mau dengerin gak? Mau apa mau? Oke!
“Asholatu imadudin” yang artinya, sholat adalah tiang agama. Teman-teman tau gaak, amal apa yang pertama dihisab? Dan ketika Rasul berisra’ mi’raj membahas tentang apa…? Dan sebelum Rasul berbincang kepada Allah, sholat didirikan 50 kali dalam semalam.. Rasul kasihan terhadap ummatnya. Akhirnya Rasul tahu keadaan umatnya.. Kawan-kawan, berapa jumlah shalat dalam satu hari satu malam? Berapa jumlah raka’at seluruhnya..?
Lanjut apa lanjut??? Oke kita lanjut…
Lantas, sudahkan kita para remaja mendirikan sholat lima waktu dalam satu hari satu malam?
Apa sih sholat? Mengapa kita harus sholat? Buat apa sholat, penting gak sih? Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini sempat menari-nari di pikiran kita.
Ternyata, sholat menurut bahasa arab artinya do’a.
Menurut istilah syara’, sholat ialah ibadah yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam. Yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah SWT. Mendirikan sholat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, dan adab-adabnya-baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu’, memperhatikan apa yang kit abaca, memperhatikan apa yang kita kenakan, dll.
Sekarang, mengapa kita harus mendirikan sholat?
Sholat itu wajib bagi kaum muslim yang memenuhi syarat, teman. Bagaimana dengan kita? Islam, pasti. Baligh, sudah. Sehat, iya. Mampu, kan? Lantas, apalagi yang bisa menjadi alasan kita untuk tidak sholat? Semakin lama, usia kita semakin terkikis. Jangan sia-siakan itu, teman.
*Teman-teman.. Semangat, semangat. Alhamdulillah*
Sebagian dari kita mungkin sampai detik ini masih ada yang berfikir, buat apa sholat, penting gak sih?
O… jelas penting sekali. Di dalam Al-Qur’an diceritakan: Penghuni Syurga bertanya kepada penghuni Neraka, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqor (neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat.” Betapa tidak? Sungguh kita sama sekali tidak menginginkan tinggal di Neraka, bukan? Bahkan mampirpun kita tak ingin.
*Teman-teman.. Semangat, semangat. Alhamdulillah*
Buat apa mengunggu tua kalau mudapun bisa. Buat apa mengingat wajah jelek kalau sholat itu akan mempercantik kita di mata Allah. Buat apa mengharap kaya kalau sholat tak membutuhkan biaya. Buat apa menunggu cerdas terlebih dahulu kalau toh kita masih bisa belajar mulai dari sekarang. “Asholatu imadudin”
Teman-teman yang semoga dirahmati Allah… Izinkan saya menyanyikan sebuah lirik lagu sebagai penutup perjumpaan kita hari ini.
Hidup bagaikan sebatang pohon
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun, kalau tak sembahyang
Apa gunanya
Kami bekerja sehari-hari
Dengan mengharap rizki illahi
Walaupun hidup seribu tahun, kalau tak sembahyang
Apa gunanya
Kami lakukan sembahyang fardhu
Tak lupa juga sembahyang sunnah
Supaya Allah menjadi sayang, kami bekerja
Hatilah riang
Wajib sembahyang bagi muslimin
Lima waktu yang tlah ditentukan
Janganlah jangan kita tinggalkan
Karena itu perintah Tuhan
Di dalam kita sendiri
Tiada lagi yang menemani
Bila tak taat pada illahi, niscaya siksa
Menimpa diri
Asholatu imadudin