YUK JADI ORANG SHOLEH…! AGAR BISA MASUK SURGA SEKELUARGA

 YUK JADI ORANG SHOLEH…!

AGAR BISA MASUK SURGA SEKELUARGA

Kalau ditanya mau masuk surga? Pasti jawabnya mauuu..!!!

Mau bangeet…!!!

Tapi ada syaratnya… lha urusan masuk toilet aja ada bayarannya. Apa lagi masuk surga.

Orang kalau pergi ke mall atau ke manapun kepinginnya rame-rame, apa lagi kalau ke surga… Wooouu… maunya sekeluarga, bahkan sekeluarga besaaar… ikut semua. Wuuiiih… pasti seru masuk surga sekeluarga pasti asyik. Terus… gimana caranya ya…?

Naah… ini perlu kajian khusus… ga bisa asal ngomong. Karena urusan masuk surga ga bisa sembarangan. Ada syarat dan ketentuannya. Karena informasi surga itu dari Al-Qur’an, Yuk kita buka Al-Qur’an untuk dapat jawabannya, bagaimana agar bisa masuk surga bersama keluarga. Mari kita buka surat Al-Ghofir (Al-Mukmin) ayat 8:

$uZ­/u‘ óOßgù=Åz÷Šr&ur ÏM»¨Zy_ Abô‰tã ÓÉL©9$# öNßg¨?‰tãur `tBur yxn=|¹ ô`ÏB öNÎgͬ!$t/#uä öNÎgÅ_ºurø—r&ur óOÎgÏG»­ƒÍh‘èŒur 4 y7¨RÎ) |MRr& Ⓝ͓yèø9$# ÞO‹Å3ysø9$# ÇÑÈ

  1. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,

Kalau kita perhatikan ayat ini, ternyata yang didoakan oleh malaikat untuk masuk surga adalah orang-orang sholeh. Baik bapak-bapak mereka, istri-istri mereka,  suami-suami mereka, anak keturunan mereka semuanya harus jadi orang sholeh.

Sholeh itu apa sih?

Sholeh itu baik, benar. kalau begitu semua orang yang berbuat baik berarti dia masuk surga dong? Oh belum tentu, karena ada syaratnya selain berbuat baik, yaitu harus beriman kepada Allah dan Rasulnya. Orang yang masuk surga akan bertemu dengan Allah. Tetapi untuk bertemu dengan Allah harus beriman dan beramal sholeh. Sebagaimana firman Allah dalam sua Al-Kahfi ayat terakhir:

“… barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

Iman adalah pintu masuk surga, sedangkan syahadatain adalah kuncinya. Jadi meskipun orang banyak melakukan kebaikan, tetapi dia tidak beriman, dia tidak bisa masuk surga. Sebaliknya, meskipun dia banyak berbuat dosa, tetapi jika dia telah beriman meskipun sebesar biji  atom, dia akan masuk surga setelah dosa-dosanya dibersihkan di neraka dan setelah diampuni.

Masa sih.. Allah kejam, orang yang sudah berbuat baik, bangun masjid, bangun jembatan, bangun rumah sakit tetapi masuk neraka?

Allah tidak kejam, tetapi Allah adil. Seperti misalnya ada seseorang yang sangat cerdas, ikut kuliah, ikut ujian, bisa menjawab soal dengan baik dan benar, tetapi dia tidak pernah mendaftar pada kampus tersebut apakah dia berhak dapat ijazah, apakah dia dapat mengikuti wisuda? Tentu saja tidak, mengapa? Karena dia bukan mahasiswa kampus tersebut. Karena dia tidak tercatat sebagai mahasiswa dan tidak mendaftar di kampus tersebut.

Begitulah kampus punya aturn, hanya orang yang yang mendaftar yang dicatat sebagai mahasiswa. Setelah tercatat jadi mahasiswa ia boleh menggunakan segala fasilitas yang ada di kampus tersebut. Ia boleh memakai laboratorium, boleh memakai perpustakaan, boleh hadir di perkuliahan, harus mengumpulkan tugas dll. Tetapi akan sangat aneh manusia yang tidak menyembah Allah, padahal Allah sudah memberinya segala fasilitas untuk hidup, memberinya oksigen dengan gratis, memberinya makan dan minum, namun justru dia menyembah Tuhan yang lain, bukan menyembah Allah.

Syahadat adalah  syarat bahwa seorang manusia mengakui keesaan Allah dan Muhammad adalah Rasul utusan Allah. Itu pertanda kejujuran seorang manusia memberikan penghambaannya kepada Allah yang telah menciptakannya dan memberi  segala fasilitas untuk hidupnya. Sebab kalau dia memberi penghambaan kepada selain Allah, itu tandanya dia telah berkhianat kepada Allah. Karena Allah yang telah memberinya segala nikmat, tetapi diingkari, tidak mau menyembah kepadaNya, malah menyembah kepada benda ciptaan Allah.

Nabi Ibrahim adalah nabi yang paling banyak mendoakan keluarganya termasuk kedua orang tuanya, meskipun ayahnya seorang pembuat berhala, tetapi dia selalu memohonkan ampun untuk ayahnya. Dalam kita mengharapkan mendapatkan keluarga yang sholeh sehingga bisa masuk surga bersama-sama, maka kita bisa mencontoh nabi Ibrahim. Sebagaimana doa Nabi Ibrahim setelah sekian lama menikah sampai umur 80 tahun belum juga memperoleh anak. Doa ini Allah abadikan dalam surat Ash-Shooffaat ayat 100

Éb>u‘ ó=yd ’Í< z`ÏB tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÉÉÈ

  1. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

Ternyata doa Nabi Ibrahim  minta anak yang sholeh, tidak minta anak yang pinter, anak yang ganteng, anak yang kaya. Kenapa?

Karena kalau pinter, ganteng, kaya… tapi tidak sholeh… wah… bahaya… bisa celaka. Bisa-bisa ayahnya dibunuh supaya dapat warisan. Atau ayahnya diusir tidak diaku karena anaknya sudah kaya sementara orang tuanya miskin, berpenampilan buruk, sehingga anak nya malu mengakui sebagai orang tuanya.

Nah… mumpung saat ini bulan Ramadhan, bulan dikabulkannya doa, perbanyaklah minta kepada Allah berdoa seperti doa nabi Ibrahim, agar diberikan keturunan yang Sholeh.

Allah menjawab doa Ibrahim dalam surat Al-Anbiya’ ayat 72

$uZö6ydurur ÿ¼ã&s! t,»ysó™Î) z>qà)÷ètƒur \’s#Ïù$tR ( yxä.ur $uZù=yèy_ šúüÅsÎ=»|¹ ÇÐËÈ

  1. Dan kami Telah memberikan kepada-Nya (Ibrahim) lshak dan Ya’qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). dan masing-masingnya kami jadikan orang-orang yang saleh

Sebaik-baik keturunan adalah keturunan Nabi Yusuf. Karena dia seorang nabi, ayahnya seoran nabi (Ya’qub) kakeknya seorang nabi (Ishak) dan buyutnya juga seorang nabi yaitu Ibrahim.

Mengapa kita harus meminta anak sholeh?

Ada banyak alasan mengapa kita meminta anak yang sholeh, yaitu:

 

  1. Allah membagi manusia dalam dua golongan, golongan orang sholeh dan golongan orang yang tidak sholeh. Sebagaimana dalam AL-Quran surat Al-Araaf ayat 168:

“ Dan kami bagi-bagi mereka di dunia Ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. dan kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).”

Allah menguji manusia dengan ujian kesenangan berupa segala kenikmatan dunia, dan ujian kesempitan berupa kekurangan harta dan kehilangan jiwa, bencana dan sebagainya. Namun manusia banyak yang tergelincir dengan ujian kesenangan, sehingga dia merasa sombong. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Fajr ayat 14-15:

 

“Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata: “Tuhanku Telah memuliakanku”.

 

  1. Orang sholeh adalah yang mewarisi dan memakmurkan bumi.

Jika bumi diberikan kepada manusia yang fasik, maka dia akan merusak bumi sehingga terjadi bencana yang merugikan manusia.

“Dan sungguh Telah kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi Ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.”

 

  1. Anak sholeh itu sabar dan taat kepada orang tua.

Sebagaimana kisah Ibrahim dan Ismail yang mentaati Allah dalam peristiwa Qurban penyembelihan Ismail atas perintah Allah. Kalau Ismail mau, bisa saja dia meawan ayahnya yang ketika itu sudah tua renta. Sebelum Ibrahim membunuh Ismail, bisa saja Ismail memberontak dan membunuh ayahnya. Tetapi Ismail taat dan sabar, sehingga Allah menggantinya dengan seekor kambing. (Q.S. Ash-Shofaat 102-105)

Carakita melihat keadaan anak kita apakah termasuk anak sholeh atau anak yang tidak sholeh dengan memperhatikan siapa temannya, kepada siapa anak kita bergaul?

Dalam sebuah hadits disebutkan :” Ruh –ruh bergerak seperti tentara, jika dia saling mengenal akan mendekat dan akrab. Jika tidak saling mengenal akan menjauh.”. Begitulah orang yang suka kebaikan, jika dia pindah rumah yang dicari masjid. Jika orang yang suka nongkrong, akan mencari caffe atau pasar.

  1. Anak sholeh akan mendoakan orang tuanya.

Ia mengurusnya dengan penuh kasih sayang  ketika orang tuanya telah berusia senja dan badan sudah renta.  Karena taat kepada orang tua adalah perintah Allah. (Q.S. Lukman ayat 14 dan Al-Ahqof ayat 15)

  1. Anak Sholeh jadi penyebab kebahagiaan

Anak yang durhaka jadi penyebab kesengsaraan. Mari kita ambil ibroh dari peristiwa Nabi Nuh dengan anaknya yang duurhaka yaitu Kan’an.

Q.S. Hud ayat 45-46

“ Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau Itulah yang benar. dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya.”

“Allah berfirman: “Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”

 

Anak istri dan harta adalah ujian, sebagaimana ujian yang dialami oleh N Nuh, meskipun Kan’an adalah darah dagingnya, tetapi tidak menjadi jaminan akan taat kepada ayahnya, meskipun ayahnya adalah seorang nabi.

 

Aid-Al-Qorni berkata: Jangan menangisi kematian, karena kematian bukanlah perpisahan,  perpisahan yang sebenarnya adalah perbedaan tempat setelah kematian, satu di surga dan satunya lagi di neraka.”

 

Jika sama-sama beriman dan beramal sholeh akan berkumpul kembali di surga bersama anak dan keturunannya. (Q.S. Ath-Thur ayat 21)

 

  1. Minta mati dalam keadaan beriman dan berkumpul dengan sesama orang sholeh.

Sebagaimana Nabi Yusuf setelah menghadapi segala macam ujian penderitaan akhirnya Allah berikan kekuasaan di dunia, Allah balas menderitaannya dengan kenikmatan bertemu dengan ayahnya dan saudara-saudaranya yang dimaafkan dan mereka beriman.

Q.S.Yusuf 101

Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau Telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan Telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah Aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah Aku dengan orang-orang yang saleh.

Kesholehan adalah puncak permintaan dan jangan terpedaya dengan harta dunia yang menipu. Sebagaimana doa nabi  Ibrahim dalam Q.S. AS-Syuaraa’ ayat 83

Éb>u‘ ó=yd ’Í< $VJò6ãm ÓÍ_ø)Åsø9r&ur šúüÅsÎ=»¢Á9$$Î/ ÇÑÌÈ

  1. (Ibrahim berdoa): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah Aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,

 

  1. Mencari pasangan orang yang sholeh.

Rasulullah bersabda:” dinikahkan wanita karena 4 hal. Karena kecantikannya, keturunannya, karena hartanya dan karena agamanya. Pilihlah agamanya kamu akan beruntung.”

 

Dalam hadits yang lain :” Dunia adalah perhiasan, sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah”

Bagaimana ciri-ciri wanita sholehah Allah menjelaskannya dalam Q.S. Annisaa’ ayat 34:

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka)[290]. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

 

[289]  Maksudnya: tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.

[290]  Maksudnya: Allah Telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.

[291]  Nusyuz: yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.

[292]  Maksudnya: untuk memberi pelajaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama Telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.

 

  1. Carilah teman orang sholeh.

Orang yang berteman dengan pedagang minyak wangi minimal ia akan mendapat harumnya. Tetapi orang yang berteman dengan tukang pandai besi, hati-hati dia bisa terpercik api atau terbakar, minimal mendapatkan bau gosongnya.

Sebagaimana syair Ibrahim Al-Khawwas yang sangat populer di Indonesia yang dinyanyikan oleh Opik. Obat hati ada 5 perkara:

  1. Membaca Al-Qur’an dan fahami maknanya
  2. Berpuasa
  3. Dzikir
  4. Sholat malam
  5. Berkumpullah dengan orang sholeh

Hasan Basri berkata:” perbanyak berteman dengan orang sholeh akan bermanfaat bagi dunia dan akhirat.” Karena ada yang menasehati dan mengingatkan ketika kita lupa dan salah, ada yang mendukung dan membela ketika kita berbuat baik dan menyeru kebaikan, dan ada yang mendoakan ketika kita sakit.

  1. Mendapat mertua yang sholeh.

Kisah N. Musa yang berlari dari kejaran tentara Fir’aun ke negeri Madyan, bertemu dengan anak N. Syuaib yang sedang antri mengambil air untuk memberi minum ternaknya. Akhirnya N Syuaib menikahkannya dengan salah seorang putrinya dengan maskawin bekerja selama 8th.

 

  1. Jadi Bapak yang sholeh

Kisah dalam surat Al-Kahfi ayat 77, 78,82. Allah menjaga harta anak yatim yang bapaknya sholeh dengan mengutus Khidhir memperbaiki tembok yang hampir roboh. Karena dibawah tembok tersebut ada harta milik anak yatim tersebut yang disimpan ayahnya ketika anak-anaknya masih kecil. *** Ruqoyah Ridwan.   dari berbagai sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *