KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD (QIYAMULLAIL)

KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD (QIYAMULLAIL)

 

  1. Keutamaan Shalat Tahajjud Berdasarkan Al-Qur’an[1]

 

Allah  mengkaruniakan banyak kenikmatan bagi setiap hamba-Nya yang melakukan tahajud, baik berupa kenikmatan di dunia maupun di akhirat. Karena sejatinya perintah tahajud untuk kebutuhan dan kebaikan manusia, bukan untuk kepentingan Allah  . Maka beruntunglah siapa yang melakukannya dan merugilah siapa yang melalaikannya. Apa saja keutamaan yang diperoleh bagi orang yang rajin menegakkan Sholat Tahajjud? Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu-persatu sebagi berikut:

  1. Mendapat Kedudukan yang Mulia.

Sebagaimana firman Allah  dalam surat al-Isra’ ayat 79

 

z`ÏBur È@ø‹©9$# ô‰¤fygtFsù ¾ÏmÎ/ \’s#Ïù$tR y7©9 #Ó|¤tã br& y7sWyèö7tƒ y7•/u‘ $YB$s)tB #YŠqßJøt¤C ÇÐÒÈ

 

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

 

 

  1. Mendapat Rahmat dan Kebaikan dari Allah

 

Sebagaimana firman Allah  dalam surat adz- Dzariyat ayat 15-18

¨bÎ) tûüÉ)­GßJø9$# ’Îû ;M»¨Zy_ Abqã‹ããur ÇÊÎÈ tûïɋÏ{#uä !$tB öNßg9s?#uä öNåk›5u‘ 4 öNåk¨XÎ) (#qçR%x. Ÿ@ö6s% y7Ï9ºsŒ tûüÏYÅ¡øtèC ÇÊÏÈ (#qçR%x. Wx‹Î=s% z`ÏiB È@ø‹©9$# $tB tbqãèyföku‰ ÇÊÐÈ Í‘$ptôžF{$$Î/ur öLèe tbrãÏÿøótGó¡o„ ÇÊÑÈ

  1. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air,
  2. Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan.
  3. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
  4. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

 

3.Menjadi Orang yang Rendah Hati, dan Berbicara yang Mengandung Keselamatan.

Allah  berfirman  dalan surat alfurqon 63-64

ߊ$t7Ïãur Ç`»uH÷q§9$# šúïÏ%©!$# tbqà±ôJtƒ ’n?tã ÇÚö‘F{$# $ZRöqyd #sŒÎ)ur ãNßgt6sÛ%s{ šcqè=Îg»yfø9$# (#qä9$s% $VJ»n=y™ ÇÏÌÈ z`ƒÏ%©!$#ur šcqçG‹Î6tƒ óOÎgÎn/tÏ9 #Y‰¤fߙ $VJ»uŠÏ%ur ÇÏÍÈ šúïÏ%©!$#ur tbqä9qà)tƒ $uZ­/u‘ ô$ΎñÀ$# $¨Ytã z>#x‹tã tL©èygy_ ( žcÎ) $ygt/#x‹tã tb%x. $·B#txî ÇÏÎÈ

  1. Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
  2. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
  3. Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.

 

 

4.Allah Bersaksi atas Keimanan  Mereka

 

Seperti dalam surat as-Sajdah ayat 15-17

$yJ¯RÎ) ß`ÏB÷sム$uZÏG»tƒ$t«Î/ tûïÏ%©!$# #sŒÎ) (#rãÅe2èŒ $pkÍ5 (#r”yz #Y‰£Úߙ (#qßs¬7y™ur ωôJpt¿2 öNÎgÎn/u‘ öNèdur Ÿw šcrçŽÉ9õ3tFó¡o„ ) ÇÊÎÈ 4’nû$yftFs? öNßgç/qãZã_ Ç`tã ÆìÅ_$ŸÒyJø9$# tbqããô‰tƒ öNåk®5u‘ $]ùöqyz $YèyJsÛur $£JÏBur öNßg»uZø%y—u‘ tbqà)ÏÿZムÇÊÏÈ Ÿxsù ãNn=÷ès? Ó§øÿtR !$¨B u’Å÷zé& Mçlm; `ÏiB Ío§è% &ûãüôãr& Lä!#t“y_ $yJÎ/ (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇÊÐÈ

  1. Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
  2. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang kami berikan.
  3. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.

 

  1. Allah Membedakan para Hamba yang Melakukan Qiyamulail dengan yang Tidak Melakukannya.

 

ô`¨Br& uqèd ìMÏZ»s% uä!$tR#uä È@ø‹©9$# #Y‰É`$y™ $VJͬ!$s%ur â‘x‹øts† notÅzFy$# (#qã_ötƒur spuH÷qu‘ ¾ÏmÎn/u‘ 3 ö@è% ö@yd “ÈqtGó¡o„ tûïÏ%©!$# tbqçHs>ôètƒ tûïÏ%©!$#ur Ÿw tbqßJn=ôètƒ 3 $yJ¯RÎ) ㍩.x‹tGtƒ (#qä9’ré& É=»t7ø9F{$# ÇÒÈ

  1. 9. (apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
  2. Keutamaan Qiyamullail Berdasarkan Hadits Rasulullah

 

  1. Sebagai Sunnah Orang-Orang Shalih, Sarana Mendekat kepada Allah , Penghapus Dosa, Pengusir Penyakit Hasad.

Salman Al-Farisi meriwayatkan bahwa Rasulullah  bersabda

عليكم بقيام الليل فإنه دأب الصالحين قبلكم ومقربة لكم الى ربكم ومنهاة عن الإثم ومكفرة للسيأت ومطردة للداء عن الجسد

Kalian harus melaksanakan Qiyamullail karena itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah  penghapus dosa, penjegah dari perbuatan dosa dan pengusir penyakit hasad.[2]

“Semua orang pada hakekatnya membutuhkan shalat tahajjud. Karena urusan dunia yang begitu padat pasti akan membuat pikiran manusia menjadi galau, kacau, bahkan stress. Seseorang yang meremehkan shalat Tahajud, bahkan sama sekali meninggalkannya akan mudah stress.”[3]

  1. Mendapat Kemuliaan

 

Sahal bin Sa’ad meriwayatkan, Jibril mendatangi Nabi  dan berkata:

“Hai Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu pasti akan mati. Berbuatlah sesukamu karena kamu pasti akan mendapatkan balasan. Cintailah siapapun yang kamu sukai, karena pasti kamu akan berpisah dengannya. Ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin ada di qiyamul lail dan wibawa seorang mukmin ada ketika orang tersebut tidak butuh kepada orang lain.”[4]

 

  1. Allah Mencintai Mereka dan Tertawa karena Mereka

 

Abu Darda’ meriwayatkan bahwa Nabi   bersabda:

“ Ada tiga orang yang di cintai Allah, Allah tertawa untuk mereka dan bergembira karena mereka. Mereka itu adalah :

  1. Orang yang berjuang sendiri membela agama Allah, disaat teman-temannya mundur . Allah berfirman “ Lihatlah hamba-Ku ini bagaimana ia bersabar untuk membela agama-Ku.“
  2. Orang yang mempunyai istri cantik dan kasur yang empuk, lalu ia tinggalkan untuk qiyamul-lail. Allah berfirman:” Lihatlah ia tinggalkan syahwatnya, dan memilih berdzikir kepada-KU”
  3. Orang yang berada dalam suatu perjalanan bersama satu rombongan, ketika rombongan itu beristirahat tidur, orang ini bangun di waktu sahur baik di waktu sulit maupun di waktu lapang.[5]

 

  1. Hal Pertama Kali yang Diperintahkan oleh Rasulullah ketika Berhijrah ke Madinah

ايها الناس افشوا السلام واطعمو الطعام وصلووالناس نيام تدخلوا الجنة بسلام

 

“Hai manusia sebarkan salam diantara kalian, berilah makan, sambunglah silturahim dan shalat malamlah di saat orang-orang tidur, maka kalian pasti masuk surga dengan damai”  (h.r. Hakim, Ibnu Majah dan Tirmidzi yang mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)[6]

 

  1. Pengaruh Tahajud Terhadap Ketahanan Tubuh

Shalat Tahajud yang diaksanakan dengan kontinu, tepat, khusyu’ dan ikhlas dapat menumbuhkan respons emosi berupa persepsi dan motivasi positif serta mengefektifkan coping,[7] serta beradaptasi terhadap pola perubahan irama sirkadian[8]

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Moh Sholeh terhadap santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah Surabaya, dengan sampel sekelompok santri berjumlah 43 orang. Mereka diminta melakukan tahajud selama delapan minggu berturut-turut secara kontinyu, benar dan ikhlas. Mereka diperiksa darahnya sebelum melakukan program, selama program dan setelah selesai program. Yang bertahan sampai akhir program berjumlah 19 orang. Karena banyaknya istilah kedokteran yang membutuhkan penjelasan, maka hasil penelitian ini tidak kami muat secara rinci. Kami hanya mengambil penjelasan keterkaitan dengan  tahajud yang bisa dijelaskan secara umum.

Respon emosional positif atau coping yang efektif sebagai dampak langsung dari tahajud dapat menghambat kartisol[9] secara berlebihan.

“Hasil penelitian ini memberikan kejelasan adanya dua fenomena perbedaan hasil yang dipakai oleh dua kelompok orang setelah menjalankan shalat tahajud, terutama hal yang berkenaan tentang hubungan kadar penurunan kartisol ,proses adaptasi, peningkatan coping dan derajat keikhlasan seorang pengamal shalat tahajud.”[10]

“Dengan terkendalinya sekresi kartisol, subyek akan terhindar dari stress dan memperbaiki sistem imun yang selanjutnya akan terhindar dari infeksi dan kanker.”[11]

Sebaliknya bagi kelompok yang tidak memperoleh manfaat kesehatan setelah melakukan shalat tahajud, bahkan mengeluh sakit, batuk, pilek, pusing, susah tidur, hilang nafsu makan dan gangguan pencernan, sangat mungkin karena tidak ikhlas, tidak khusyu’, tidak tepat, dn tidak kontinu  menjalankan shalat tahajud. Karena shalat tahajud dipandang sebagai beban yang menyebabkan subyek gagal beradaptasi dengan perubahan irama sirkadian.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

  1. Terduga secara medis bahwa ikhlas yang selama ini dipandang sebagai sesuatu yang misteri, dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kartisol.
  2. Peningkatan ibadah shalat tahajud dapat dipergunakan sebagai alternatif untuk memperbaiki daya tahan tubuh, penegakkn diagnosis, bahkan bagi anestesis perbaikan coping dan reaksi emosional positif untuk kepentingan pra bedah maupun pasca bedah.
  3. Menurut paradigma lama, agama dinilai sebagai sesuatu yang harus diterima sebagai sesuatu yang dogmatis terpisah dari sains dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Melalui penelitian ini terbukti bahwa kebenaran agama bisa diuraikan dan dibuktikan secara ilmiah. Untuk itu penemuan penelitian ini merekomendasikan bahwa pemahaman dikotomik ekstrim yang mereduksi agama dari sains segera disingkirkan. [12]

Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa:

  1. shalat tahajud dapat digunakan sebagai alternatif untuk memperbaiki respon emosional positif dan mengefektifkan coping.
  2. Shalat tahajud dapat digunakan sebagai alternatif meningkatkan dan memperbaiki daya tahan tubuh imunologik dan menghilangkan nyeri pasien kanker.
  3. Shalat tahajud dapt dipergunakan khususnya bagi pasien beragama Islam untuk menegakkan diagnosis dan bagian dari prosedur tetap persiapan anestesis.
  4. Hormon kartisol dapat digunakan sebagai indikator ikhlas.[13]

 

Demikian hasil penelitian Dr. Moh. Sholeh[14] yang ternyata memberi paradigma baru dalam memandang agama sebagai solusi terhadap permasalah hidup manusia. Khususnya ibadah shalat tahajud yang ternyata memberi dampak luar biasa bagi pelakunya. Wallahu a’lam. ***Ruqoyah Ridwan

 

 

Daftar Pustaka

Fiqih  Sunnah jilid 1 karya Sayyid Sabiq. Jakarta: Al-I’tishom. Th 2000.

Waid. Akibat-Akibat Fatal Meremehkan Shalat Tahajud (Jogjakarta: Diva Press. 2013)  h. 85

Moh. Sholeh. Terapi shalat Tahajud Menyembuhkan Berbagai Penyakit. ( Bandung: PT Mizan Publika. 2006).

 

 

 

 

[1] Disarikan dari Fiqih  Sunnah jilid 1 karya Sayyid Sabiq. Jakarta: Al-I’tishom. Th 2000. H. 276-279

[2] Ibid. h. 279.

[3] Abdul Waid. Akibat-Akibat Fatal Meremehkan Shalat Tahajud (Jogjakarta: Diva Press. 2013)  h. 85

[4] Fiqih Sunnah. h. 279.

[5] Ibid. h. 279

[6] Ibid. h. 278-279.

[7] Coping bukan merupakan suatu tindakan yang dilakukan individu tetapi merupakan kumpulan respon yang terjadi setiap waktu, yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan individu tersebut.(http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-coping-stress.html).di akses pada Senin 21-6-15

 

[8] Irama circadian adalah istilah yang diberikan untuk “jam dalam tubuh” yang mengatur 24 jam siklus proses biologis pada hewan dan tumbuhan.Istilah circadian berasal dari kata Latin yang secara harifiah berarti sepanjang hari, dimana terdapat aktivitas gelombang otak, produksi hormon, regenerasi sel, dan aktivitas biologis lain selama siklus 24 jam.( http://dokita.co/blog/gangguan-irama-circadian) diakses pada Senin 21-6-15

 

 

[9] Hormon kortisol memiliki efek metabolik terhadap beragam organ dan jaringan tubuh, termasuk sistem kardiovaskularsistem saraf pusatsistem renal dan sistem fetus. Pada prinsipnya, kortisol akan memantik lintasan anabolisme pada hati dan lintasan katabolisme pada jaringan otot dan adiposa guna meningkatkan rasio serum gula darah. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

 

[10] Moh. Sholeh. Terapi shalat Tahajud Menyembuhkan Berbagai Penyakit. ( Bandung: PT Mizan Publika. 2006). h. 181

[11] Ibid. h. 182

[12] Ibid. h. 185-186

[13] Ibid. h. 189

[14] Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Moh. Sholeh adalah bagian dari disertasi yang mengantarkannya meraih gelar S3 Kedokteran di UNAIR dengan predikat cum laude dan lulus tercepat diantara rekan seangkatannya. Disamping menjadi Guru Besar di Fakultas tarbiyah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, Moh. Sholeh membuka praktek Klinik Terapi Tahajud. Beliau juga keliling mengisi pelatihan mengajarkan cara shalat yang mampu menenangkan hati dan menyembuhkan penyakit bersama Abu Sangkan, penulis dan trainer Pelatihan Shalat Khusyu’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *