SIBUKKAN DIRI DENGAN Al-QUR’AN  7 KEMULIAAN  AKAN DISANDANG

SIBUKKAN DIRI DENGAN Al-QUR’AN 7 KEMULIAAN AKAN DISANDANG

SIBUKKAN DIRI DENGAN Al-QUR’AN

7 KEMULIAAN  AKAN DISANDANG

agar anak cinta alquran

Sibukkan diri dengan Al-Qur’an? Ah… repot, mana sempat, urusan banyak, tugas bejibun belum kelar.

Sibukkan diri dengan Al-Qur’an!! Aduh… saya bukan anak pesantren. Kesibukan saya adat. Ya… mungkin sebagian orang akan megelak dengan berbagai dalih sebagai alasan dirinya tidak sempat membaca Al-Qur’an.

Sebenarnya menyibukkan diri dengan Al-Qur’an tidaklah sulit selagi kita mau dan komitmen bersungguh-sungguh mejalankannya. Karena Allah memberi waktu sehari 24 jam. Kalau kita membaca Al-Qura’an satu juz. Paling banyak menghabiskan waktu satu jam. Bagi orang yang sudah lancar membaca Al-Qur’an, dia hanya butuh waktu 30-40 menit saja. Nah… kita masih punya waktu 23 jam 20 menit untuk menyelesaikan urusan yang lain.

Jika dibandingkan waktu yang digunakan untuk main game online, atau asyik buka iternet untuk baca berita atau main face book, chating dengan teman, ternyata kita bisa betah berjam-jam bahkan seharian sampai lupa makan, lupa mandi. Naudzu billah.

Padahal masa hidup kita tidak lama. Jika tidak diisi dengan kebaikan akan merugi. Masa hidup itu seperti batu es, digunakan atau tidak ia akan tetap habis. Sangat rugilah kita jika waktu berlalu sementara catatan timbangan amal kebaikan kita tidak bertambah, bahkan sangat berlipat kerugian apabila justru catatan amal buruk yang bertambah.

Sudah saatnya kita mengatur waktu kita dengan memperhatikan persiapan menjemput maut, menyiapkan bekal. Karena perjalanan seorang manusia setelah kematian begitu panjang, maka butuh bekal yang banyak. Jika kita tidak mengisinya dengan amal kebaikan, maka kita akan menyesal.

Saatnya kita kembali kepada Al-Qur’an, pedoman hidup yang Allah terunkan melaui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammmad. Kitab yang akan memberikan jalan terang bercahaya, tanpa ada kebimbangan. Kitab penjelas segala persoalan. Kitab pembeda yang akan memudahkan kita mengenali mana perbuatan baik, dan mana perbuatan buruk dengan merujuk kepada Al-Qur’an.

Dan Allah bersumpah dalam Al-Qur’an surat Al-Qomar sampai diulang dalam 4 ayat, sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu untuk jadi bahan pelajaran. Ambillah sebanyak-banyaknya ilmu dan hikmah dari setiap episode kehidupan yang dikisahkan dalam Al-Qur’an.  Sehingga kita merasakan betul manfaat dari diturunkannya Al-Qur’an. Seolah Al-Qur’an berbicara kepada kita, tentang segala sepak terjang manusia. Ada yang durhaka, yang sengsara hidupnya. Ada yang taat dan ridho menjalankan semua kewajiban, sehingga ia masuk surga dan bahagia hidupnya.

Allah menjanjikan kemuliaan bagi setiap hamba yang berinteraksi dengan Al-Qur’an baik di dunia maupun di akhirat. Tujuh kemuliaan itu adalah:

1.Menjadi manusia terbaik

“Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an” (HR.Bukhori, Abu Daud, ATTirmidzi, Ibnu Majah dan Ad-Darimi)

Mempelajari Al-Qur’an akan membuka hati kita kepada cahaya keimanan. Akan mengisi jiwa kita dengan ketentraman. Al-Qur’an adalah sumber segala ilmu. Baik ilmu agama, sain, sejarah, tehnologi, sosial, ilmu fiqih, ilmu perang, ilmu waris, ilmu manajemen, dan segala ilmu.

Meskipun kita habiskan seluruh batang pohon menjadi  pena, dan seluruh samudra menjadi tinta tak akan cukup untuk menulis ilmu Allah, bahkan jika didatangkan lagi sebanyak itu pula. Sebagaiman dijelaskan dalam surat Al-Kahfi ayat 109.

Maka mempelajari Alquran saja tidak cukup, karena ilmu jika disimpan akan hilang menguap. Ilmu harus disebarkan, agar bertambah dan berkembang. Karena itu kita harus mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain sebagai salah atu cara mengikat ilmu agar tidak hilang dan tidak menguap.  Sehingga mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya sebagai sebuah paket yang tidak bisa dipisahkan.

Seseorang yang hanya belajar saja tanpa mengajarkan ilmunya akan tumpul dan tidak bermanfaat. Sebaliknya orang yang hanya mengajar tanpa belajar, wawasannya akan sempit. Lama-kelamaan ilmunya akan habis, dan dia berkutat hanya pada satu titik seperti katak dalam tempurung. Dunia yang luas tidak diketahui, karena pandangannya tersekat dinding.

agar anak cinta alquran 3

2.Mendapat Syafaat

“Bacalah Al-Qur’an krn dia pada hari kiamat akan datang memberi syafaat kepada para sahabatnya (Yang sering berinteraksi dengan nya) HR Muslim

Di hari yang semua orang akan sibuk mempertanggung jawabkan amalnya, tidak ada tempat bernaung, tidak ada teman dan saudara. Tidak bermanfaat semua harta dan anak, pada saat itu semua orang dalam suasana mencekam, malaikat azab bersiap menyiksa siapa saja yang ingkar dan tidak beriman. Pada saat itu datanglah Al-Qur’an berwujud manusia yang tampan dan harum dia mengenali para sahabatnya yang sibuk di dunia belajar dan mengajarkan Al-Qur’an dan dia memberi pembelaan di hadapan Allah untuk memberi ampunan dan pahala.

3.Mendatangkan rahmat dan ketenangan

“Tidak ada yang berkumpul di salah satu rumah dari rumah Allah untuk mempelajari AL-Qur’an melainkan memperoleh ketenangan dan diliputi kasih sayang, para malaikat berkerumun disekitar mereka. Dan Allah memujinya dihadapan makhluk yang ada di sisinya.” (H.R Muslim, At-Tirmidzi, ibnu Majah dan Abu Daud)

Al-Qur’n itu sumber ketentraman dan ketenangan. Karena ia berasal dari Allah, kepada Allah saja segala persoalan hidup akan dikembalikan. Allah sangat mencintai dan membanggakan sekelompok manusia yang berkumpul untuk mempelajari ayat-ayat Allah. Sehingga rahmat dan kasih sayang Allah tercurah kepadanya.

  1. Mempelajari satu ayat lebih baik dari sholat 100 rokaat

“Wahai Abu Dzar kamu pergi untuk mempelajari satu ayat Al-Qur’an itu lebih baik dari pada kamu sholat 100 rokaat” (Hadits Hasan Riwayat Ibnu Majah)

Mempelajari satu ayat itu sangat dihargai oleh Allah, karena orang  yang faham suatu ayat, akan memberinya semangat untuk mengetahui ayat-ayat yang lain. Mempelajari suatu ayat akan membuka misteri dan ketersambungan dengan ayat atau surat lain. Mempelajari satu ayat akan memberi wawasan baru, sehingga ilmu Allah bisa memberi manfaat untuk kehidupan  yang lebih baik kepada manusia.

Adapun sholat 100 rokaat siapa yang sanggup menjalaninya? Kalaupun ada yang sanggup, kemanfatannya hanya untuk dirinya. Bahkan mungkin dirinya akan kelelahan dan tidak sanggup menyelesaikannya. Sehingga justru menjadi amal yang sia-sia dan banyak mudharatnya.

  1. Mendapat Mahkota bagi orang tua yang anaknya membaca dan mengamalkan Al-Qur’an

“Siapa yang membaca Qur’an dan mengamalkan isinya, maka kepada orang tua mereka akan dipakaikan mahkota yang bercahaya lebih terang dari sinar Matahari di dunia. Maka pahala apakah gerangan yang dianugerahkan kepada yang mengamalkannya?”

Wahai para ayah dan ibu ajarilah anakmu Al-Qur’an sejak dini, karena Al-Qur’an itu akan memuliakanmu dan memuliakan anakmu. Sebaliknya jika kamu lalai mengajarkan Al-Qur’an, dia akan menjadi penyebab dirimu tersentuh api neraka.

Anak yang diterangi hatinya dengan cahaya Al-Qur’an, akan terbentuk menjadi pribadi yang bertakwa, berbakti kepada orang tuanya dan taat kepada Allah. Harta yang bermanfaat sampai dunia dan akhirat adalah anak yang sholeh.

  1. Yang mahir baca Al-Qur’an bersama Malaikat, yang terbata mendapat 2 pahala.

“Orang yang membaca Qur’an dan mahir akan bersama malaikat yag mulia lagi suci. Orang yang membaca terbata-bata mendapat 2 pahala” (HR. Bukhori, Muslim, AT-Tirmidzi, Abu Daud dan Ad-Darimi)

Allah tidak penah melihat hasil, Allah menghargai setiap proses, Allah bahkan memberi dua pahala kepada hamba yang tertatih-tatih, dan terbata-bata mempelajari Al-Qur’an.

Janganlah merasa terlambat, janganlah merasa berat. Karena Al-Qur’an akan menjadi penolong kita diakhirat. Tak ada harta yang bisa dibawa menghadap Allah kecuali amal sholeh. Maka mengumpulkan bekal dengan banyak membaca Al-Qur’an menjadi salah satu jalan kemuliaan.

7.Tingkatan surga sesuai bacaannya

Pembaca Al- Qur’an di akhirat akan diminta: Bacalah Qur’an dan naiklah ke surga, Bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia,sebab surga yang kau huni berdasarkan ayat terakhir yang kau baca”. (HR.Abu Daud, Ahmad, At-Tirmidzi)

Ooh… surga itu ternyata bertingkat tingakat. Surga itu telah menanti para penghafal Al-Qur’an. Siapa yang tidak semangat menghafal Al-Qur’an tentu akan merugi, karena Al-Qur’an menjadi penentu tingkatan surga seorang manusia beriman.

 

Marilah di sisa umur kita, pelajarilah Al-Qur’an dengan semangat dan penuh keimanan. Tidak penting berapa ayat yang kita dapat, yang penting adalah mencintai proses belajar bersama Al-Qur’an. Meminjam istilah Ustadz Deden Makhyarudin Al-Hafizh, jika kita menemukan ayat yang sulit dibaca, sulit dihafal, cintailah ayat itu anggap saja ayat itu senang dan rindu dengan kita hingga selalu minta diperhatikan, minta dimurojaah, minta diulang-ulang.

Rasa senang bersama Al-Qur’an  ketemu ayat yang mudah kita senang, ketemu ayat yang sulit kita tetap senang. Karena yang dinilai oleh Allah adalah proses belajarnya, bukan hasil yang kita peroleh.

Semangat membaca dan menghafal harus tetap digelorakan, agar kita bisa mati bersama ayat yang kita hafal. Kita tak mau kehilangan hafalan, lebih baik kehilangan nyawa daripada kehilangan hafalan Al-Qur’an.  Kata Ustadz Deden Al-hafizh, kehilangan satu ayat sama dengan berkurangnya keimanan kita sebesar ayat yang kita lupa/hilang.  Mari jaga hafalan kita.

*** Ruqoyah Ridwan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *