Taajul Waqor

TAAJUL WAQOR

Mengadopsi Cara Palestina Mencetak Penghafal Al-Qura

 

Taajul Waqor adalah nama salah satu program Unggulan di Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummu Habibah.  Taajul Waqor adalah salah satu cara mempercepat hafalan para santri dan meningkatakan kualitas hafalannya yang dilakukan secara khusus. Program Taajul Waqor ini dilakukan semacam Mukhoyyam Al-Qur’an, yaitu mengkarantina para peserta untuk fokus menghafal Al-Qur’an di suatu tempat selama sebulan.

Sungguh al-Qur’an memuliakan manusia namun kini banyak dilupakan orang, diremehkan dan dikesampingkan, sehingga manusia terjebak dalam problema kerusakan disegala bidang kehidupan hingga manusia terjerumus diambang kehancuran.

Tiba-tiba saja Allah  memberi taufiq sehingga  muncul ide untuk menulis tema ini, bukan saja karena anak kami termasuk salah satu dari 11 santri itu, tetapi lebih dari keinginan menggugah semangat untuk memasyarakatkan program menghafal al-Qur’an.

Karena merubah mental blok adalah sesuatu yang tidak mudah. Anggapan umum yang merata dan meluas bahwa menghafal al-Qur’an itu sulit, dan butuh waktu lama, bersemayam kuat di benak masyarakat, sehingga hanya sedikit yang mau  menjalaninya. Ini yang harus dirubah. Mind set masyarakat bahwa  menghafal al-Qur’an itu mudah harus dibangun. Menulis buku ini adalah salah satu cara yang coba penulis tempuh, sambil memotivasi diri sendiri, penulis  bukan seorang hafizhah, hanya guru tahsin.

Taajul Waqor bukan program satu-satunya, bukan pula program terbaik. Namun setidaknya, dari niat awal pendiri yayasan Al-Qur’an Center  Ummu Habibah almarhumah ustadzah Yoyoh Yusroh, memiliki keinginan yang tulus dan kuat untuk  membangun bangsa, dimulai dengan membangun manusianya. Ingin agar al-Qur’an jadi pondasi kuat menghujam di hati generasi Islam,  khususnya kepada anak-anak dan pemuda.

Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummu Habibah berusaha melawan dan membendung arus kerusakan yang terus menggempur sendi-sendi masyarakat dan sendi-sendi keluarga dengan mencetak para penghafal al-Qur’an sejak usia dini.

Seringnya Ustadzah Yoyoh berkunjung ke Palestina, melihat dan bertemu langsung dengan sebuah bangsa yang masih terus berjuang membebaskan negerinya dari penjajahan, akibat dikhianati dan konspirasi internasional , namun tetap tegar berpegang teguh kepada al-Qur’an dan semangat mengajarkan dan mewariskannya kepada anak keturunannya. Terbukti dalam situasi perang berkecamuk, embargo Israel yang dibiarkan oleh dunia dan lembaga internasional, tanpa ada yang membela, namun  mereka tetap mampu mencetak genersi penghafal al-Qur’aan. Setiap tahun mewisuda ribuan santri usia anak-anak kisaran 10 tahun.

Rasa iri, dan nurani terusik, merasa malu dengan para ibu dan wanita Palestina yang demikian teguh, membuat Ustadzah Yoyoh bertekad merealisasikan mimpinya untuk mendirikan pesantren Tahfizhul Qur’an. Namun sebelum cita-cita luhur tersebut terealisir seluruhnya, Allah  lebih dahulu memanggil beliau. Para sahabat, kerabat dan khususnya keluarga beliau, bertekad kuat untuk meneruskan perjuangan beliau, bersungguh-sungguh merealisasikan mimpi-mimpi beliau dalam wadah yayasan Al-Qur’an Center Ummu Habibah.

Diharapkan dengan suksesnya program ini, akan menularkan semangat kebaikan di masyarakat. Agar kecintaan kepada al-Qur’an terus tumbuh, masyarakat makin sadar akan pentingnya mempelajari al-Qur’an, makin semangat untuk menghafal a-Qur’an. Sehingga al-Qur’an terus menerangi umat dengan cahayanya yang tak   pernah padam. In Sya Allah  akan terwujud negeri kita menjadi Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur Negeri yang sejahtera dan dalam ampunan Allah .

Ada  prokontra dengan program cepat menghafal al-Qur’an semacam Taajul Waqor. Sebagian menganggap program ini kurang kuat menancapkan hafalan, sehingga mudah lupa. Sebagian mendukung penuh semangat sebagai sebuah program baru agar masyarakat tergerak untuk kembali kepada al-Qur’an. Sebagian tidak yakin apakah program ini akan terus bertahan, atau hanya semusim, setelah itu lenyap.

Apapun pendapat orang tentang program Taajul Waqor ini, semua dipandang sebagai tantangan dan kritik positif yang akan terus menjadi acuan untuk memperbaiki  program ini. Makin banyak yang berkomentar, makin banyak yang mengetahui program ini, makin tersosialisasi dengan baik. Semakin membuat orang penasaran dan ingin mencobanya.

Semoga program ini menjadi batu bata  yang ikut membangun akhlak masyarakat, turut andil membentenginya dari kerusakan, turut berkontribusi dalam mendidik masyarakat untuk mencintai dan mmbumikan al-Qur’an.

Semoga Taajul Waqor  memasyarakat menjadi ajang rihlah tahunan sebagai alternatif untuk mengisi liburan, seperti program aslinya di Palestina . Bahkan mungkin jadi trend yang menginspirasi tokoh masyarakat, pemilik lembaga pendidikan, pemda/pemkot, para penentu kebijakan pendidikan dan siapa saja yang peduli dengan perbaikan kualitas moral umat, untuk memasyarakatkan dan memfasilitasi terselenggaranya program ini . Semoga  akan mempermudah turunnya rahmat Allah  ke negeri kita, disebabkan ketekunan kita mengajarkan dan  menghafal al-Qur’an,.

Semangat  untuk menulis buku ini, karena keinginan untuk  menyebar-luaskan program Taajul Waqor, dengan  harapan suatu saat akan tercapai di masyarakat Indonesia pada tiap keluarga  ada seorang atau lebih penghafal al-Qur’an di tiap rumah.  Sehingga akan lahir generasi yang mencintai al-Qur’an.

 

Untuk lebih memberi gizi pada artikel ini, dan untuk menyemangati dan memotivasi pembaca akan keutamaan penghafal al-Qur’an, penulis menambahkan dari beberapa literatur yang membahas tentang bagaimana berinteraksi dengan al-Qur’an,  tehnik dan cara menghafal al-Qur’an, juga memuat kisah nyata seputar keajaiban/karomah yang Allah   berikan kepada para penghafal al-Qur’an.  semua tema di atas bisa di dapatkan dalam buku berjudul

30 Hari Sukses Menjadi Penghafal Al-Qur’an.

In sya Allah bagian-bagian dari isi buku ini akan dimuat dalam web. ini.

Penulis berlindung kepada Allah  dari segala kekurangan yang ada pada penulis yang menyebabkan isi buku ini tidak maksimal dan tidak memuaskan para pembaca.

 

Ayooo…. bergegaslah. Jangan kalah dengan para penyebar kerusakan yang selalu berinovasi. Mari  sebarkan kebaikan al-Qur’an di masyarakat.  Semangaaaaaat!!!

 

Bekasi 16-12-15   22:14

 

Ruqoyah Ridwan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *