Membaca Al-Qur’an sebagai Pembicaraan

Bolehkah bacaan Al Qur’an yang dimaksudkan sebagai perkataan atau pembicaraan? Ibnu Abi Daud menyebutkan adanya perselisihan berkenaan dengan hal ini. Diriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha’i Radhiyallahu ‘Anh bahwa dia tidak suka membaca Al Qur’an dengan tujuan urusan dunia. Diriwayatkan dari Umar Ibnu Khattab Radhiyallahu ‘Anh bahwa dia membaca dalam shalat Maghrib di Mekah, (Wattini waz zaituuni) …

lanjutkan>>

Beberapa Masalah Aneh ketika Membaca Al-Qur’an

Masalah-masalah aneh yang perlu diketahui. Di antaranya ialah apabila membaca surat, kemudian angin mengganggunya (menguap), maka hendaklah dia menghentikan bacaanya hingga sempurna keluarnya, kemudian kembali membaca. Demikianlah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Dawud dan lainnya dari Atha’ dan itu adalah adab yang baik. Diantaranya ialah apabila seseorang menguap, dia hentikan bacaannya hingga selesai menguap, kemudian …

lanjutkan>>

Sebagian Bid’ah dalam Membaca Surat

Termasuk bid’ah-bid’ah apa yang dilakukan oleh orang-orang bodoh yang mengimami orang banyak dalam shalat Tarawih ketika membaca surat Al  An’aam pada rakaat terakhir pada malam ketujuh dengan menyakini bahwa hal itu mustahab (sunnah). Maka mereka kumpulkan hal-hal yang tercela, antara lain menyakininya sebagai mustahab dan menyebabkan orang awam beranggapan seperti itu. Di antaranya menjadikan rakaat kedua lebih panjang dari rakaat pertama, …

lanjutkan>>

Ketika Membaca Al-Qur’an Menjadi Makruh

Makruh membaca Al Qur’an dalam beberapa keadaan. Ingatlah bahwa membaca Al Qur’an disunnahkan secara mutlak, kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu dilarang oleh syarak. Saya sebutkan sebagian yang saya ingat secara ringkas tanpa menyebut dalil-dalilnya karena cukup mahsyur. Makruh membaca Al Qur’an dalam keadaan rukuk, sujud dan tasyahud serta keadaan-keadaan shalat lainnya, kecuali jika berdiri. Makruh membaca …

lanjutkan>>